Penjajahan adalah sebuah keadaan ketika suatu bangsa tidak memiliki kedaulatan atas diri dan/atau hak miliknya. Dia tidak berdaulat mutlak untuk mengatur dirinya sendiri. Pikiran-pikiran dan keyakinannya ditentukan atau mengikuti penjajahnya. Otomatis aturan yang diberlakukan atas dirinya, sebagian atau seluruhnya, dipaksakan oleh penjajahnya. Demikian juga siapa yang memerintah mereka; dengan siapa mereka harus berkawan atau bermusuhan; bagaimana mereka mendidik anak-anaknya; bahkan apa saja jenis makanan, pakaian, olahraga, hiburan, kesenian hingga mitos-mitos yang mereka percaya.
Tingkat keterjajahan negeri-negeri di dunia bervariasi, bergantung pada seberapa kuat peradaban sang penjajah, dan seberapa tinggi peradaban bangsa negeri itu sebelum penjajah datang. Dari sejak zaman Romawi dan Persia kuno, penjajahan dapat dikatakan selalu menghabisi jatidiri suatu bangsa. Bangsa Mesir semula memiliki peradaban yang panjang di berbagai dinasti Firaun. Setelah dijajah oleh Romawi, peradaban Mesir kuno itu pun punah. Yang tertinggal hanya piramid. Bahkan tulisan Mesir kuno (hieroglif) pun nyaris dilupakan. Andaikata tidak ditemukan adanya batu Rosetta yang berisi sebuah naskah bilingual (Mesir kuno dan Latin), niscaya tulisan Mesir kuno itu untuk selamanya tidak dapat dipahami lagi maknanya.
Penjajahan bisa bermula dari persaingan antarbangsa untuk berebut pengaruh. Bangsa yang memiliki kepemimpinan, organisasi dan teknologi yang lebih baik akan cenderung lebih unggul. Sebaliknya, bangsa yang memiliki kepemimpinan yang lemah, atau bahkan elitnya penuh dengan para koruptor dan pengkhianat, akan cenderung dikalahkan. Inilah sunnatullah sejarah penjajahan bangsa-bangsa di dunia, hingga saat ini.
Umat Islam sebenarnya memiliki sejarah yang unik. Peradaban dan negara yang ditinggalkan Rasulullah saw. sejatinya adalah peradaban dan negara yang sangat kuat, yang kebal terhadap penjajahan. Bahkan saat tentara Tartar (Mongol) memasuki kota Baghdad pada tahun 1258 M, yang muncul karena pengkhianatan beberapa pembesar Abbasiyah, hanya tiga tahun penguasa Mongol dapat bertahan. Setelah itu justru mereka yang masuk Islam dan kemudian pada masa selanjutnya ikut menyebarkan Islam. Tentara Salib yang merebut Jerusalem pada 1096 M pun mengalami era sejenis. (more…)