Beyond the Scientific Way

Fahmi Amhar Official Blog
October 17th, 2013

Di Balik Acara Mewah

dibalik-acara-mewahBarusan memenuhi undangan sebuah acara yang mestinya ilmiah

Tetapi diadakan di hotel yang kamarnya semalam dua setengah juta rupiah

Acara itu diramaikan dengan musik dan tari-tarian yang amat meriah

Layaknya acara peluncuran sebuah produk mobil atau perumahan mewah.

 

Di sana kami makan salmon dan kerang yang lezat dan dihias indah

Konon diimpor dari New Zealand yang lautnya bebas limbah

Tapi di setiap suap kami merasa di makanan itu ada yang salah

Kami teringat jatah anak yatim di panti yang sehari cuma 2500 rupiah !

Tags: ,

October 15th, 2013

TSQ FUTURE

tsq-future-fahmi-amhar

Halaman Note ini akan terus diupdate & dilengkapi.
Di sini saya akan mengumpulkan berbagai jenis teknologi yang akan dikembangkan dan digunakan efektif ketika negara Khilafah-Rasyidah-II nanti berdiri dan berjalan.  Ini berbagai jenis teknologi yang ditunggu-tunggu karena ada kebutuhan nyata, atau diinspirasi dari berbagai ayat-ayat al-Qur’an atau as-Sunnah.

** ini merupakan kelanjutan dari “TSQ Stories” – yang menceritakan pengembangan sains & teknologi di masa lalu.

Beberapa hal pernah ditulis dalam notes atau status sebelumnya, dan akan dimuat ulang atau ditunjukkan hyperlinknya di sini.

TEKNOLOGI PENDUKUNG SISTEM IBADAH

TEKNOLOGI MANAJEMEN DISTRIBUSI QURBAN

Di masa khilafah rasyidah-II nanti, negara akan memasang suatu sistem informasi Qurban berbasis web, untuk memantau rencana orang ber-qurban sejak 3 bulan sebelum Iedul Adha. Data ini lalu dikombinasikan dengan data sebaran peternak dan sebaran dhuafa, sehingga transportasi qurban akan efisien dan daging qurban tidak hanya beredar di kalangan menengah/atas & sekitarnya saja.

October 15th, 2013

Teknologi Membuka Cakrawala Fakta Baru, Perlu Ijtihad Baru (Termasuk di Persoalan Ibadah)

Sejak teknologi memungkinkan orang-orang Islam bisa menjelajah ke segala penjuru bumi dengan mudah, ada sejumlah fiqih ibadah yang perlu dipikirkan ulang, perlu ijtihad – meski ada kaidah bahwa dalam ibadah tidak ada ijtihad. Misalnya:

1. Sahkah syahadat (bagi muallaf) tanpa disaksikan seorang muslim, tetapi hanya dibimbing oleh software atau website atau paling jauh via skype.

2. Bagaimana cara berwudhu, menentukan waktu sholat dan qiblat bagi seseorang yang berada di pesawat antar benua, atau di stasiun ruang angkasa, atau berada di pos pengeboran minyak di lingkar kutub ?  Bagaimana adzan yang menggunakan pengeras suara atau radio ?  Bolehkah mengikuti sholat dengan imam yang terjangkau dengan televisi ?

Tags: , , ,