Beyond the Scientific Way

Fahmi Amhar Official Blog
July 10th, 2013

LETAKKAN DALIL YANG TEPAT UNTUK FAKTA YANG TEPAT

1. Menjelaskan bagaimana Daulah Islam berdiri, itu SANGAT BERBEDA dengan menjelaskan bagaimana seorang Kepala Negara dipilih. Jadi yang tepat bukan mempelajari bagaimana Abu Bakar dipilih sebagai Khalifah (pengganti nabi sebagai Kepala Negara), tetapi bagaimana Rasulullah mengubah sebuah negara dan menjadi Kepala Negara-nya yang pertama.

2. Menjelaskan bagaimana Daulah Islam berdiri, itu SANGAT BERBEDA dengan menjelaskan bagaimana Daulah Islam mengatur hubungan antara warga negara muslim dan non muslim.  Jadi, yang tepat bukan mempelajari bagaimana Mitsaqul Madinah (Piagam Madinah), tetapi bagaimana Baiat Aqabah II membentuk sebuah Negara baru dengan Nabi sebagai Kepala Negara-nya yang pertama.

3. Menjelaskan bagaimana Daulah Islam berdiri, itu SANGAT BERBEDA dengan menjelaskan bagaimana Daulah Islam melakukan perjanjian dengan luar negeri.  Jadi, yang tepat bukan mempelajari bagaimana perjanjian Hudaibiyah yang sepertinya Nabi penuh kompromi, tetapi bagaimana Baiat Aqabah II menunjukkan bahwa elite suku Aus & Khazraj itu siap membela Nabi tanpa reserve, agar Nabi membentuk sebuah Negara dengan sistem baru, tanpa memecah belah tanah air mereka.

4. Menjelaskan bagaimana Daulah Islam berdiri, itu SANGAT BERBEDA dengan menjelaskan bagaimana Daulah Islam dengan jihad membebaskan wilayah lain dari penindasan sistem kufur, dan menggabungkannya menjadi wilayahnya.  Jadi yang tepat bukan mempelajari bagaimana Nabi melakukan berbagai peperangan dan akhirnya menaklukkan Makkah (Fathul Makkah), tetapi bagaimana Nabi mengajak para pemuka suku Aus & Khazraj kepada Islam, dan mengirim Mush’ab bin Umair ke Yatsrib untuk mengajarkan Islam, sehingga akhirnya tidak ada satu rumahpun di Yatsrib kecuali Islam telah memasukinya, dan akhirnya Yatsrib menjadi tempat pertama yang paling siap untuk menopang Daulah Islam.

Yang tertarik lebih mendalam, silakan baca buku ini:

Tags: , , , ,

July 10th, 2013

Islam Masuk Sampai ke Dapur

Salah satu cara untuk menilai penetrasi kebudayaan adalah dengan melihat dapur suatu rumah tangga di sebuah negeri.  Bagaimana Anda menilai dapur Anda saat ini?  Type masakan apa yang dominan Anda siapkan? Masakan Jawa?  Masakan Padang?  Masakan Cina?  Masakan Barat?  Atau masakan Timur Tengah?

Kalau Anda suka nasi rames, atau gudeg, itu sangat Jawa.  Kalau Anda suka rendang atau sambal goreng, itu Padang.  Kalau Anda suka mie, itu Cina.  Kalau Anda suka roti dengan selai, itu Barat.  Dan kalau Anda suka kebab atau nasi kebuli, itu Timur Tengah.

Baiklah, tapi mungkin ada pertanyaan: apa hubungannya semua ini dengan Islam?  Bukankah itu semua mubah-mubah saja?  Bukankah suka dapur Arab tidak berarti mencerminkan keterikatan dengan Islam – karena dulupun Abu Lahab dan Abu Jahal juga punya dapur Arab.

Benar.  Yang akan kita bahas kali ini memang bukan jenis masakannya, tetapi apa yang dibawa peradaban Islam sampai ke dapur?  Islam membawa setidaknya empat hal sampai ke dapur:

Pertama adalah norma, yaitu bahwa yang dipersiapkan di dapur harus bahan yang halal dan thoyyib, serta diolah dengan cara yang halal pula.  Dengan demikian dapat dipastikan bahwa teknologi pembuatan minuman keras atau pengolahan darah untuk makanan tidak akan berkembang dalam dapur Islam.

Kedua adalah bahan-bahan “baru”, yakni bahan makanan yang baru berkembang setelah sejumlah ilmuwan Muslim menekuni teknik pembuatannya secara praktis, sejak dari pembudidayaan pertaniannya hingga pengolahannya.

Tags: , ,

July 4th, 2013

DOA KAMI DI MESIR

Ya Allah, Engkau Yang Maha Tahu apa yang terbaik untuk kami.
Kami menganggap demokrasi itu baik, padahal itu buruk bagi kami.
Kami menganggap kudeta ini buruk, padahal itu mungkin cara-Mu,
untuk mengingatkan kami akan jalan yang benar warisan Rasul-Mu.
Ampunilah kami ya Allah …

Ya Allah, lindungilah kami dari orang-orang zhalim, fasiq dan kafir,
beserta negara-negara penjajah dan bonekanya di belakang mereka,
yang menjadi dalang kudeta militer ini.
Dan lindungilah juga kami dari dosa kezhaliman kami sendiri,
bila ketika kami dalam tampuk kekuasaan,
kami belum sepenuhnya melayani umat dengan syariat-Mu.

Karena itu ya Allah, berilah kami ampunan dan pertolongan-Mu.
Berilah kami kekuatan untuk berpegang erat pada manhaj Nabi-Mu.
Sekalipun kini dia telah jauh lebih panas dari bara api.
Tetapi panasnya bara karena menggenggam manhaj Nabi-Mu,
itu lebih kami sukai dari semilirnya demokrasi yang melenakan kami.

Tags: , , ,