BULAN PERUBAHAN – Ramadhan Hari-6: UBAH ASUMSI
Sesungguhnya tidak ada orang maupun kaum, yang mengalami perubahan nasib tanpa mereka mengubah dulu asumsi-asumsi yang selama ini digunakannya.
Dunia ini penuh dengan asumsi (anggapan yang dianggap benar). Tidak hanya untuk negara setiap membuat RAPBN yang dimulai dengan beberapa asumsi (misal nilai tukar Dollar, lifting minyak, dsb), setiap hari orang beraktivitas pun dengan menyimpan asumsi di dalamnya. Contoh dari asumsi itu: dia berangkat ke tempat kerja karena berasumsi di sana ada sesuatu yang dapat dikerjakannya, atau kalau dia tidak berangkat, dia akan mendapatkan sanksi, setidaknya sanksi sosial (malu), karena orang-orang lain juga berangkat, dan mereka sama-sama dibayar untuk itu. Tentunya akan sangat berbeda, kalau dari awal dia punya asumsi bahwa di kantor tidak ada yang dapat dikerjakannya, atau di sana dia akan mendapatkan suasana yang tidak enak, yang membuatnya makin lama merasa justru makin membusuk.
Orang mencari sebuah tempat juga menyimpan asumsi. Minimal, dia berasumsi bahwa alamat yang dituju itu memang ada, bukan fiktif, bukan pula palsu. Karena itu, di kehidupan nyata, tidak ada orang yang pergi mencari Negeri Dongeng, karena negeri itu memang hanya ada di dalam dongeng di majalah anak-anak. Demikian pula, se real apapun film Harry Potter, tidak ada orang yang serius mencari sekolah bernama Sekolah Sihir Hogwarts, karena semua berasumsi bahwa itu hanya khayalan.
Setelah berasumsi bahwa tempat yang dituju ada, maka dalam perjalanan ke sana orang juga berasumsi bahwa di jalan raya secara umum orang lain akan mematuhi aturan lalu lintas. Tanpa asumsi ini, kita akan sangat sulit berperilaku di jalan, misalnya di sisi kiri atau kanan kendaraan kita berjalan, atau kalau lampu lalu lintas berwarna hijau kita sebaiknya jalan terus atau berhenti.
Tags: ramadhan, ramadhan 2013, Ramadhan bulan perubahan, sukses ramadhan