Beyond the Scientific Way

Fahmi Amhar Official Blog
July 17th, 2013

BULAN PERUBAHAN – Ramadhan Hari-8: UBAH INTERNALISASI

fahmi-amhar-internalisasiSesungguhnya tidak ada orang maupun kaum, yang mengalami perubahan nasib tanpa mereka mengubah dulu cara mereka meng-internalisasi (menghayati) apa yang mereka telah ketahui dan amalkan.

Perbedaan manusia dengan malaikat adalah, manusia itu diberi kebebasan memilih, apa yang ingin dilakukannya. Kalau malaikat semuanya taat, tidak bisa ingkar atau maksiat.  Malaikat tidak diberi pilihan.  Manusia bisa memilih. Pilihan itu sesuai dengan apa yang diketahuinya, dan apa yang setelah itu menurutnya bermanfaat atau menguntungkannya, baik langsung maupun tak langsung, baik dalam jangka pendek atau jangka panjang.

Tanpa internalisasi, banyak amal dilakukan tanpa ruh, hanya seperti robot.  Ada orang sholat sudah puluhan tahun, bahkan juga pergi haji berkali-kali, tetapi tetap belum bisa “menghadirkan” Allah dalam dirinya.  Dia kesulitan merasakan nikmatnya ihsan dan ihlas.  Dia belum pernah bisa merasakan nikmatnya menangis di depan Allah, atau tergetar hatinya ketika mendengar ayat-ayat Allah.  Hanya orang yang rajin melatih meng-internalisasi amalnya itu yang mampu merasakan kelezatan iman.

Ketika dia wudhu, dia merasakan Allah sedang membersihkan noda-noda dosa dari dirinya.  Ketika dia sujud, dia merasa bersimpuh di depan Allah Yang Maha Perkasa yang siap menghukumnya atas kesalahannya.  Bahkan, setiap hari ketika dia merasakan lembutnya sinar matahari pagi, hatinya bisa tergetar, betapa Allah Maha Mengasihinya.  Padahal, Allah sangat mampu menjadikan syarafnya mati, sehingga dia tidak mampu lagi merasakan lembutnya sinar matahari itu.

Tags: , ,

July 17th, 2013

Fakta Rukyatul Hilal yang Telah Berbeda

Pertanyaan:

Apakah fakta ru’yatul hilal pada masa Rasulullah saw dengan masa sekarang memang berbeda?  Jika dulu di masa Rasulullah saw seolah-olah hilal begitu mudah dikenali tanpa harus dipaskan dulu dengan ilmu hisab astronomi, dan tanpa dipertanyakan apakah yang dilihat tersebut adalah hilal ataukah cahaya lainnya yang menyerupai hilal? Ini terlepas dari pembahasan peran ulil amri yaitu khalifah yang berwenang memutuskan kapan 1 ramadhan/1 syawal.

Jawaban:

fahmi-amhar-rukyatul-hilalBanyak fakta yang telah berbeda:

1. Dulu orang relatif lebih mengenal langit, karena belum ada jam; mereka tahu jadwal sholat setiap hari dengan menengok ke langit, termasuk untuk mengetahui apakah waktu Isya atau shubuh sudah masuk.

2. Dulu orang relatif lebih mengenal langit, karena belum ada kompas; di padang pasir mereka mencari arah dengan melihat langit, mengetahui dengan pasti konstelasi bintang terkait dengan arah.

3. Dulu banyak orang akrab dengan langit, termasuk tahu persis hilal itu seperti apa dan dilihat ke arah mana, sehingga rukyatul hilal belum menjadi “ilmu rahasia”, yang seolah-olah hanya segelintir orang dengan privilege tertentu yang dapat melakukannya.

Tags: , , ,

July 16th, 2013

BULAN PERUBAHAN – Ramadhan Hari-7: UBAH INFORMASI

fahmi-amhar-ubah-informasiSesungguhnya tidak ada orang maupun kaum, yang mengalami perubahan nasib tanpa mereka mengubah dulu perlakuannya terhadap informasi, baik yang datang kepadanya, maupun yang pergi darinya.

“Katakanlah, buku apa yang kau baca, siaran radio apa yang kau dengar, tayangan TV mana yang kau tonton, dan situs internet mana yang kau kunjungi, maka kami bisa tahu, kamu ini manusia seperti apa, dan sepuluh tahun lagi, kau akan jadi apa”.

Manusia adalah satu-satunya mahluk di muka bumi yang dapat menerima berbagai jenis informasi, mengolahnya, menyimpannya, menyajikannya dalam bentuk lain, dan menyebarluaskannya sehingga dapat dimanfaatkan oleh generasi jauh sesudahnya.  Tidak ada binatang yang menyimpan pengalamannya dalam sebuah media yang bisa dimanfaatkan binatang lain yang tidak pernah bertemu dengannya.

Karena itu, informasi memiliki kekuatan merubah.  Bahkan, di abad-21 M ini, diyakni bahwa informasi lebih kuat dari kapital, lebih kuat dari senjata, bahkan lebih kuat dari tenaga berjuta manusia.

Tetapi untuk bisa mengubah nasibnya ke arah yang dikehendaki dengan informasi, seseorang wajib mengubah perlakuannya terhadap informasi.  Dia harus mampu memilah sumber informasi yang tepat, menggunakan akal sehat yang dimilikinya untuk menilai, apakah informasi itu layak dipercaya atau tidak, layak dimanfaatkan atau tidak, layak diteruskan atau dibuang saja.

Secara alamiah, informasi itu ada tiga jenis.

Tags: , , ,