Beyond the Scientific Way

Fahmi Amhar Official Blog

Archive for the ‘Poem’ Category

RAPAT

Friday, July 28th, 2006

Ayo rapat ayo rapat
Di hotel mewah berbintang empat
Di sana makanannya lezat
Dan para pelayannya cantik-cantik memikat

Mari kita segera mulai rapat
Ini waktunya sudah telat
Tapi … tak usah khawatir amat
Toh kita masih menunggu para pejabat

Ini rapat apa urusannya dengan rakyat
Koq dari tadi muter-muter tidak terpusat
Tapi ya apa boleh buat
Anggaran ini harus keluar secepat kilat

Aduh-aduh ini rapat
Pembicaraannya mulai hangat
Tapi jawab masalah mana sempat
Inginnya semua diselesaikan secara adat (more…)

Fitri mau masuk Pesantren

Saturday, July 15th, 2006

Rasanya aneh
Besok Fitri, masuk pesantren
Hanya seminggu sekali boleh ditengok Ummi-nya
Dan sebulan sekali boleh pulang semalam.

Rasanya aneh
Besok Fitri tidak ikut lagi,
kalau Faizah dan Fahri bercanda bersama kami
setelah kami sholat dan taddarus bersama.

Rasanya aneh
Besok Fitri harus belajar mandiri
Juga cuci baju sendiri dan apa-apa sendiri
Padahal dia belum dua belas tahun
.

Tapi kami yakin
kerjakerasnya pasti akan terbayar
kalau dia dewasa nanti.

Soeharto

Monday, June 12th, 2006

Ketika roda sejarah menggilas
Orang lupakan tentang swasembada beras
Orang lupakan slogan tinggal landas
Orang lupakan kebulatan tekad yang deras
Rupanya semua hanya mimpi di atas kertas

Baru saja MPR sepakat memilihnya
Dua bulan kemudian memecatnya

Dosa Soeharto tak sekedar satu dua
Bukan cuma korupsi-kolusi-nepotismenya
Tapi lebih tiga dasawarsa
Dia terapkan hukum yang tak diridhai-Nya
Dengan kedok Pancasila menurut seleranya
Dia hinakan manusia dengan senjata
Dari Aceh, Priok, Timtim hingga Papua
Dia belitkan anak bangsa pada utang riba
Yang takkan terbayar hingga akhir masa

Kalau saja ummat ini lebih cerdas awalnya
Tak perlu mereka tertipu sekian lama
Kalau saja ummat ini lebih ihlas awalnya
Tak perlu mereka tersipu oleh haji bintang lima
Kalau semua sudah begitu lama kasat mata
Untuk apa terus menerus berbaik sangka

Nabi pernah bersabda
Sebagaimana kualitas masyarakat manusia
Seperti itulah pemimpin mereka

(Mei, 1998)