Beyond the Scientific Way

Fahmi Amhar Official Blog

Archive for the ‘Poem’ Category

Kelanjutan puisi syariah … 70 Bidadari …

Friday, August 12th, 2011

Kelanjutan puisi syariah … 70 Bidadari …

 

Ada 70 bidadari menanti kita di surga.

Masing-masing memiliki amalan favorit yang membuatnya bahagia.

Ada yang favoritnya pada pencarian ilmu dan kata-kata bijaksana.

Ada yang favoritnya pada mendidik manusia sehingga mengenal Tuhannya

Ada yang favoritnya pada mempelajari Qur’an atau mengajarkannya

Ada yang favoritnya pada mengasihi anak yatim yang terlunta.

Ada yang favoritnya pada memberi makan kaum dhuafa

Ada yang favoritnya pada mengasihi binatang karena Allah memerintahkannya

Ada yang favoritnya pada air wudhu yang membuat wajah bersinar ceria

Ada yang favoritnya pada tegaknya Shalat yang mencegah perbuatan keji nan sia-sia

Ada yang favoritnya pada sujud yang penuh derai air mata cinta kepada Tuhannya

Ada yang favoritnya pada puasa Ramadhan yang tak cuma lapar dan dahaga

Ada yang favoritnya pada bacaan Qur’an yang menyejukkan jiwa

Ada yang favoritnya pada qiyamul lail yang membuat seorang sepertiga malam terjaga

Ada yang favoritnya pada i’tikaf yang menahannya dari perbuatan tercela

Ada yang favoritnya pada zakat yang membersihkan harta

Ada yang favoritnya pada haji mabrur yang membuka wawasan dunia

Ada yang favoritnya pada berbuat baik kepada kedua orangtua

Ada yang favoritnya pada memberikan cinta kepada anak-anak titipan Sang Pencipta

Ada yang favoritnya pada hijrah meski membuatnya miskin dan sebatang kara

Ada yang favoritnya pada jihad fi sabilillah di medan laga

Ada yang favoritnya pada kalimat yang benar di depan penguasa durhaka

Ada yang favoritnya pada kesabaran menerjang derita yang tak kunjung sirna

Ada yang favoritnya pada tawadhu’ meski memiliki prestasi kelas dunia

Ada yang favoritnya pada menjaga diri dari maksiat meski tiada yang melihatnya

Ada yang favoritnya pada adilnya pemimpin meski amat berkuasa

Ada yang favoritnya pada ibadah yang ditekuni dari usia muda

Ada yang favoritnya pada hati yang terkait pada rumah-rumah Allah Azza wa Jalla

Ada yang favoritnya pada pertemuan dan perpisahan karena Allah belaka

Ada yang favoritnya pada penolakan ajakan berzina yang ditawarkan wanita jelita

Ada yang favoritnya pada sedekah yang disembunyikan dari sesama

Ada yang favoritnya pada mengingat Allah hingga bercucuran air mata

Ada yang favoritnya pada aktivitas bisnis yang bebas riba

Ada yang favoritnya pada jual beli yang tak pernah memanipulasi neraca

Ada yang favoritnya pada pengelolaan sumberdaya alam atas nama ummat oleh negara

Ada yang favoritnya pada menutup aurat di depan orang-orang non mahram dewasa

Ada yang favoritnya pada makan minum yang halal dan thayyib pada saatnya

 

… (masih kurang … )

 

Apakah kira-kira mereka akan bahagia?

Kalau mereka dijodohkan dengan kita?

Sedang modal kita hanya doa tanpa amalan favorit mereka?

PENGUASA SESUNGGUHNYA

Thursday, October 22nd, 2009

Sekarang banyak orang silau,

Jadi pejabat apalagi menteri oh alangkah enaknya,

Dan banyak orang yang risau,

Kenapa bukan dia yang duduk di sana …

 

Padahal yang sudah pernah di sana tahu faktanya,

Jabatan resmi tidak otomatis berkuasa nyata,

Karena terlalu banyak persoalan tidak dikuasainya,

Terlalu banyak aturan tak pernah dibacanya,

Dia bergantung pada orang-orang di sekelilingnya,

Padahal terlalu banyak orang tidak dikenalnya.

 

Pejabat yang cuma gila harta dan tahta,

Semua itu tidak memusingkannya,

Tetapi pejabat yang masih punya rasa,

Membuatnya serasa dihimpit benua.

 

Bayangkan kau jadi menteri ekonomi,

Tetapi semua pidatomu harus dibuatkan Bank Dunia,

Sehingga kalau kau bicara tanpa teks tentang ekonomi rakyat,

Habis itu hampir pasti kau didamprat.

 

Bayangkan kau jadi menteri olahraga,

Tetapi pembantumu harus ustad-ustad,

Kemudian mereka harus membuka acara,

Festival voli pantai dengan gadis-gadis yang membuka aurat.

 

Bayangkan kau jadi menteri pendidikan,

Anggaranmu membuat iri semua orang,

Tetapi kau tak kuasa menghentikan acara-acara anti pendidikan,

Yang diumbar di media-media massa atas nama kebebasan.

 

Bayangkan kau jadi presiden,

Tetapi dua karung surat dari para tokoh dunia tidak pernah disampaikan kepadamu,

Kau juga tidak bebas menghubungi mereka, atau membuka sendiri email mereka,

Dan ketika sebuah dokumen harus kau tanda tangani,

Kau hanya diberi waktu lima menit untuk membacanya,

Itupun kalau dokumen itu sampai ke mejamu.

 

Siapapun yang memiliki pengaruh,

Yang diikuti oleh pejabat, menteri atau presiden sekalipun,

Suka atau tidak suka,

Terlihat kecil ataupun raksasa,

Itulah penguasa yang sesungguhnya,

sekalipun status tidak disandangnya,

sekalipun publik tidak mengenal namanya.

FA

(2009-10-21, ketika nama anggota KIB-2 diumumkan)

Di saat “demokrasi” sedang “trendy”

Wednesday, October 21st, 2009

Fahmi Amhar

Di saat “demokrasi” sedang “trendy”
Di saat “hak asasi manusia” sedang menjadi “paradigma”
Di saat “pasar bebas” sedang rame-rame menjadi “alat pemuas”
Di saat “perang melawan terorisme” sedang menjadi “pembenaranisme”
Di saat itulah kau diuji
Apakah kau “ikut pada yang banyak” – atau kau ikut pada hati nurani ….

Kami tidak setuju dengan diktator ataupun otokrasi,
Sebagaimana kami juga tidak setuju anarki maupun demokrasi,
Yang kami inginkan hanya sebuah kedaulatan hakiki anak negeri,
Untuk mewujudkan perintah-perintah ilahi menjadi rahmat di bumi ini …

Kalau kalian bingung dengan sikap mereka, kawan,
Jangan gegabah menuduh mereka pengkhianat ataupun lawan,
Mereka tidak pernah melakukan korupsi ataupun kekerasan,
Ajak mereka bicara, coba cerna apa yang mereka katakan,
Mereka tidak akan memaksamu mengikuti yang mereka inginkan,
Sebagaimana kalian tak akan mampu memaksakan pikiran kalian,
Karena pemikiran hanya dapat dikalahkan oleh pemikiran,
Dan sejarahlah yang akan membuktikan,
Pikiran mana yang akan bertahan melampaui zaman.

Salam

FA

.- ——————————————————————————————-

Date: Tue, 20 Oct 2009 18:00:21 -0700
From: bagoes_nirwana@yahoo.com
To: img_itb@yahoogroups.com; img@itb.ac.id; Polombuh@yahoogroups.com; kamerad97@yahoogroups.com; iagd@iagditb.net
Subject: [iagd] 5000 Mahasiswa Bersumpah akan Berjuang Menegakkan Negara Khilafah di Indonesia

Menurut saya jelas-jelas sebuah pengkhianatan

Sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=158100394525&id=98636374558&ref=share

Demokrasi, demokrasi, demokrasi pasti mati…
Demokrasi, demokrasi, demokrasi pasti mati…
Khilafah, Khilafah, akan tegak kembali…
Khilafah, Khilafah janji Allah yang pasti…

Itulah salah satu yel-yel yang dinyanyikan lebih dari 5000 mahasiswa-mahasiswi Islam dari berbagai perguruan tinggi dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Ambon, Papua, Bali, Madura dan Jawa dalam Kongres Mahasiswa Islam Indonesia (KMII), Ahad (18/10) di depan Basket Hall, Senayan, Jakarta.

Dengan penuh semangat, dari pagi hingga matahari tepat di atas kepala, mereka berulang kali melompat-lompat menerikan yel tersebut di sela-sela orasi para cendikiawan Muslim diantaranya adalah Fahmi Amhar, Dwi Condro Triono dan Fahmi Luqman di samping orasi dari para perwakilan mahasiswa. …