Ingat Ingat dengan Shalawat
Ingat-ingat para pejabat
Jangan ngembat uang rakyat
Uang rakyat itu amanat
Bakal ditanya di akherat
Disaksikan malaikat
Meski istri cantik memikat
Meski tinggi tahta dijabat
Tapi bila tak suka sholat
Jangan-jangan nanti kualat
Digebukin oleh malaikat
Meski punya gedung bertingkat
Meski mobil mewah mengkilat
Tapi bila tak bayar zakat
Itu tidak membawa berkat
Harta malah menjadi laknat
Walau sering ke luar negeri
Walau punya banyak koneksi
Tapi bila enggan berhaji
Maut datang tanpa permisi
Tinggal badan dibungkus mori
Kalau maut telah menjemput
Harta dunia tak akan ikut
Keluarga juga malah takut
Hasil korupsi mulai diusut
Amal sholeh yang takkan susut
Ingat-ingat orang kaya
Jangan coba makan riba
Nanti kayak orang gila
Tiada berkah tiada pahala
Mati-mati masuk neraka
Di neraka tak ada coklat
Juga tak ada jus alpukat
Tak ada warung soto babat
Tak ada juga rokok dan madat
Apalagi gadis memikat
Bila kecil menderita
Sudah besar makin sengsara
Mau kaya tak mau kerja
Nanti nekad kayak Sumanta
Makin daging manusia
Ingat-ingat kaum dhuafa
Jangan mudah putus asa
Allah itu Maha Kaya
Orang sabar masuk surga
Asal terus berusaha
Ingat-ingat para insinyur
Ayo bekerja yang jujur
Kalau menghitung jangan ngawur
Nanti semua pada hancur
Ingat-ingat para surveyor
Kalau survei jangan teledor
Nanti data isinya bodor
Petanya konyol proyeknya molor
Terkenalnya jadi koruptor
Ingat-ingat para pimpro
Jangan tanda tangan blanko
Nanti orang pada melongo
Negara bangkrut rakyatnya bego
Anak cucu sampai dilego
Ingat-ingat para peneliti
Jujurlah saja sejak dini
Jangan jadikan kum obsesi
Lantas tulisan orang di copy
Malu sama cucumu nanti
Ingat-ingat para dokter
Layani pasien dengan bener
Jangan sok pura-pura pinter
Duit banyak tapi keblinger
Orang kolusi tak usah ngiler
Ingat-ingat para sopir
Kalau ngetem harus di pinggir
Pulang jangan mampir-mampir
Nanti seperti orang pandir
Dikira punya banyak selir
Ingat-ingat para penumpang
Jangan suka mentang-mentang
Naik angkot tak siap uang
Oleh sopir bisa ditendang
Oleh polisi dimasukkan kandang
Ingat-ingat para pelajar
Jangan suka kurang ajar
Kejarlah ilmu dengan benar
Semenjak kecil hingga besar
Gede nanti jadilah pakar
Ingat-ingat mahasiswa
Jangan cuma berdemoria
Atau malah main narkoba
Tahu-tahu masuk penjara
Masa mudamu sia-sia
Mau berdemo boleh saja
Asal luhur tujuannya
Asal tepat tempat waktunya
Jangan ganggu orang kerja
Jangan macetin jalan raya
Kita butuh reformasi
Reformasi yang islami
Yang semuanya dirahmati
Di atas landasan syar’i
Agar dapat Ridho Ilahi
Kita pernah punya Khilafah
Yang menerapkan syariah
Yang menguatkan kaum lemah
Seluruh bumi mendapat berkah
Tak perlu ada orang yang susah
Hanya sayangnya khilafah
Delapan puluh tahun sudah
Bila ketika dia musnah
Lalu timbul banyak fitnah
Negeri Islam lalu terjajah
Wahai para pengemban dakwah
Ayo kita bina aqidah
Kita rekatkan ukhuwah
Kita terapkan syariah
Tegakkan lagi al-Khilafah
Jangan jadi materialis
Jangan jadi sekuleris
Apalagi oportunis
Itu semua paham najis
Karya teman-teman iblis
Soal HAM dan demokrasi
Itu semua hanya ilusi
Di dunia hanya utopi
Buat membius anak negeri
Pada penjajah tak hati-hati
Ingat-ingat para suami
Jangan kasar sama isteri
Bukankah dulu sudah berjanji
Senang susah sama dibagi
Suka duka sehidup semati
Ingat-ingat para isteri
Jangan durhakai suami
Rizki banyak senyum berseri
Rizki sedikit tetap disyukuri
Sangka baik pada ilahi
Ingat-ingat para (c)aleg
Jangan pura-pura budeg
Diingatkan malah ndableg
Bikin rakyat tambah judeg
Ingat-ingat anggota DePeEr
Jangan sering merasa GeEr
Pesangonmu bikin geger
Rakyat tak dapat walau sepeser
Ingat-ingat para penjahat
Ayo cepat-cepat bertobat
Jangan tunggu malaikat
Mencabut nyawa saat maksiat
Ingat-ingat para ustad
Jangan coba jual ayat
Nanti bahaya buat ummat
Tak selamat dunia akherat
Dunia Akherat mendapat laknat
Tags: dakwah, puisi fahmi amhar, sholawat
Leave a Reply