PENGUASA SESUNGGUHNYA
Sekarang banyak orang silau,
Jadi pejabat apalagi menteri oh alangkah enaknya,
Dan banyak orang yang risau,
Kenapa bukan dia yang duduk di sana …
Padahal yang sudah pernah di sana tahu faktanya,
Jabatan resmi tidak otomatis berkuasa nyata,
Karena terlalu banyak persoalan tidak dikuasainya,
Terlalu banyak aturan tak pernah dibacanya,
Dia bergantung pada orang-orang di sekelilingnya,
Padahal terlalu banyak orang tidak dikenalnya.
Pejabat yang cuma gila harta dan tahta,
Semua itu tidak memusingkannya,
Tetapi pejabat yang masih punya rasa,
Membuatnya serasa dihimpit benua.
Bayangkan kau jadi menteri ekonomi,
Tetapi semua pidatomu harus dibuatkan Bank Dunia,
Sehingga kalau kau bicara tanpa teks tentang ekonomi rakyat,
Habis itu hampir pasti kau didamprat.
Bayangkan kau jadi menteri olahraga,
Tetapi pembantumu harus ustad-ustad,
Kemudian mereka harus membuka acara,
Festival voli pantai dengan gadis-gadis yang membuka aurat.
Bayangkan kau jadi menteri pendidikan,
Anggaranmu membuat iri semua orang,
Tetapi kau tak kuasa menghentikan acara-acara anti pendidikan,
Yang diumbar di media-media massa atas nama kebebasan.
Bayangkan kau jadi presiden,
Tetapi dua karung surat dari para tokoh dunia tidak pernah disampaikan kepadamu,
Kau juga tidak bebas menghubungi mereka, atau membuka sendiri email mereka,
Dan ketika sebuah dokumen harus kau tanda tangani,
Kau hanya diberi waktu lima menit untuk membacanya,
Itupun kalau dokumen itu sampai ke mejamu.
Siapapun yang memiliki pengaruh,
Yang diikuti oleh pejabat, menteri atau presiden sekalipun,
Suka atau tidak suka,
Terlihat kecil ataupun raksasa,
Itulah penguasa yang sesungguhnya,
sekalipun status tidak disandangnya,
sekalipun publik tidak mengenal namanya.
FA
(2009-10-21, ketika nama anggota KIB-2 diumumkan)
Tags: puisi fahmiamhar
Leave a Reply