Kalau ide khilafah dianggap mengotori
Kalau ide khilafah dianggap ide kotor dan mengotori,
maka mau dibawa kemana kenangan manis ummat ini,
pada Khulafaur Rasyidin dari Abu Bakar hingga Ali,
pada zaman keemasan Bagdad dan Cordova di Andalusi,
juga Khilafah Utsmani saat membantu Aceh di ujung sini,
ketika mengusir Portugis yang ingin menjajah negeri ini.
Kalau ide khilafah itu ide kotor yang harus dibuang,
mau dibawa ke mana hadits-hadits yang cemerlang,
menyebutkan, bahwa Rasulullah berterus terang,
“Bani Israel diperintah oleh para nabi.
Setiap satu nabi wafat, akan diangkat nabi yang lain.
Namun setelahku tidak ada lagi nabi,
namun akan ada banyak khalifah yang silih berganti”.
“Lalu apa kewajiban kami?” tanya sahabat menantang.
“Penuhi bai’at yang pertama”, kata nabi dengan tenang.
Bila khalifah mempersatukan, maka mereka akan menang.
Dan kalau ide khilafah itu ide sesat dan menyesatkan,
terus dengan ide apa umat ini akan dibangkitkan?
terus dengan apa agama ini akan dipertahankan?
terus dengan apa missi merahmati alam ini akan disebarkan?
Apakah sekulerisme dan demokrasi yang dianggap kawan?
Siapa sekulerist dan demokrat yang pantas dijadikan teladan?
Siapakah yang sukses dunianya dan di surga bertemu Tuhan?
Kami ingin pencerahan ..
(mus-lim@isnet.org 2004-10-03).
Leave a Reply