POSISI HIZBUT TAHRIR DI TENGAH-TENGAH UMAT
Hizbut Tahrir adalah salah satu gerakan politik di antara kelompok-kelompok Islam yang tergabung dalam Islahi-Salafi-Sunni. Ajaran Islam itu sendiri mempunyai beberapa level. Level paling rendah secara umum dapat dipahami oleh seluruh kaum Muslim. Namun, level tertinggi merupakan segmentasi khusus yang hanya diajarkan oleh Hizbut Tahrir.
Sebagai gerakan Sunni, Hizbut Tahrir percaya bahwa kepemimpinan politik tidak didasarkan pada penunjukan yang ditetapkan di dalam wahyu (petunjuk langsung dari Allah) yang diterima oleh seorang imam ma‘shûm yang suci, namun berdasarkan pemilihan umat Islam itu sendiri.
Sebagai gerakan Sunni-Salafi, gerakan ini mengacu pada pemaknaan secara langsung dari ayat-ayat al-Quran dan Hadis Nabi saw. tanpa mengacu pada mazhab-mazhab Sunni yang telah terlebih dulu ada (seperti Hanafi, Maliki, Syafii dan Hanbali).
Sebagai gerakan Sunni-Salafi-Islahi, gerakan ini menolak segala bentuk gagasan sosial-politik yang berasal dari luar Islam—tetapi murni sebagaimana yang diajarkan oleh para Salaf Salih (para generasi salih terdahulu)—baik nilai-nilai tradisional dari masa pra-Islam yang bertentangan dengan Islam maupun konsep modern dari Barat, sebagai dasar ideologis dari perubahan.
Aspek Sunni dari gerakan ini bisa dipahami bersama oleh seluruh kaum Muslim Sunni, kecuali oleh Muslim Syiah. Aspek Salafi dari gerakan ini diikuti oleh seluruh Muslim Salafi, namun tidak oleh Muslim yang mengikuti mazhab atau Muslim “tradisional”. Aspek Salafi dan Islahi dari gerakan ini dilakukan secara simultan oleh seluruh gerakan Salafi Islahi, namun tidak oleh kalangan non-politis dan pro-status quo dari golongan Muslim Salafi. (more…)
Semua orang pernah mengalami rasa takut. Tetapi dalam perkembangannya, rasa takut itu ternyata bermacam-macam alasan dan manifestasinya.
Setiap anak kecil, biasanya takut gelap. Kadang itu juga karena ditakut-takuti orang dewasa yang mengasuhnya. Gelap itu “ada setan”. Kalau nakal nanti dikunci di gudang yang gelap. Ini takut yang sifatnya mithycal. Mungkin berfungsi mencegah anak nakal, tetapi sebenarnya tidak baik.
Anak yang pernah kepleset atau tangannya kegores benda tajam akan takut mengalaminya lagi. Sakit. Maka dia akan hati-hati. Ini takut yang sifat fisikal-rasional. Sepertinya positif, asal tidak lalu paranoid saja, misalnya anak jadi tidak berani jalan sendiri di kamar mandi atau tidak berani pegang pisau.
Anak juga biasanya takut ditinggal ibunya pergi terlalu lama. Ini takut yang sifatnya relasional (hubungan personal). Di masa dewasa, tidak ada orang yang tidak takut ditinggalkan orang yang dicintainya, baik kawan, pasangan atau anak.
Anak juga takut tidak kebagian oleh-oleh kalau ibunya pulang. Ini takut yang sifatnya material. Kelak kalau dewasa, orang takut tidak kebagian proyek, atau orang lain naik gaji dia tidak naik gaji sendiri.
Dan yang paling ditakuti anak adalah takut dimarahi kalau salah. Akibatnya dia sering menyembunyikan kesalahan itu. Ini takut yang sifatnya juridical (hukuman pelanggaran). Dampaknya bisa dua: anak jadi hati-hati agar tidak salah, atau anak lalu belajar berbohong. Misalnya, dia bangun kesiangan, sehingga kalau sholat shubuh sudah di luar waktunya. Ketika ditanya, dia bisa saja berbohong, bahwa dia tadi pagi sudah sholat terus tidur lagi. Karena dia tahu bahwa kalau ngomong apa adanya, dia bisa dimarahi, atau bahkan dihukum tidak boleh nonton kartun seminggu. Kalau ini berlarut hingga dewasa, dia akan belajar untuk berpura-pura, hidup dalam sembunyi pencitraan.
Ketika sang anak sekolah, dia menghadapi beberapa rasa takut yang baru. (more…)
Dr. Fahmi Amhar
Komisi Perlindungan Anak Indonesia mengatakan bahwa hari-hari ini Indonesia sudah memasuki kondisi “Daurat Kejahatan Seksual”. Bagaimana tidak, ada ayah yang menzinai anak perempuan kandungnya sendiri, konon dengan restu istrinya (ibu si gadis), karena si ibu merasa sudah tidak bisa melayani suaminya, dan “daripada sama orang lain, tidak jelas, mending sama anak sendiri saja”, begitu pikirnya.
Tentu saja persoalan kejahatan seksual sangat kompleks. Ada unsur taraf “kecerdasan islami” yang rendah. Ada godaan akibat tayangan televisi yang tidak sehat. Ada peredaran pornografi dalam bentuk VCD porno ataupun via internet yang sangat bebas. Ada dampak kemiskinan sehingga satu keluarga hanya hidup dalam satu kamar, sehingga aurat tidak lagi dapat terjaga. Ada dampak dunia kerja lebih mengakomodasi perempuan, sehingga perempuan pekerja relatif lebih cepat capek, sementara suaminya yang pengangguran jadi kurang kerjaan.
Namun salah satu yang sangat penting adalah, karena persoalan aurat yang memang kurang terjaga. Padahal Islam sangat memperhatikan persoalan perlindungan aurat. Salah satu bentuknya adalah teknologi tekstil.
Industri tekstil termasuk industri pelopor pada masa Islam. Ini wajar karena menutup aurat adalah kewajiban sekaligus kebutuhan dasar masyarakat. Pengaruh industri tekstil di masa Islam tampak dari kata-kata Arab untuk tekstil yang ada pada bahasa-bahasa Eropa, misalnya kata damask, muslin dan mohair dalam bahasa Inggris. (more…)