Soeharto telah tiada
Fahmi Amhar
Hari ini Soeharto telah tiada
Maka wahai Saudaraku bangsa Indonesia
Andaikata kalian “menyembah” Soeharto, ketahuilah bahwa hari ini Soeharto telah tiada
Tapi kalau kalian menyembah Allah, Sungguh Allah selalu hidup dan Maha Kuasa.
Benar, Soeharto telah banyak jasanya
Di akhir 60-an Soeharto telah menyelamatkan ekonomi yang porak poranda
Di awal 70-an Soeharto telah memanfaatkan oil-boom untuk pembangunan Indonesia
Puskesmas dibangun di tiap kecamatan, SD inpres berdiri di tiap desa
Petani mendapatkan pabrik pupuk, dan ada transmigrasi bagi yang tanah tak punya.
Namun wahai Saudaraku
Kalau Soeharto melegalkan yang haram, takutkah kau memprotesnya?
atau jika Soeharto mengharamkan yang halal, beranikah kau membangkangnya?
Sungguh kata nabi, bila demikian Soeharto telah kau sembah secara nyata!
Soeharto melegalkan riba dan mengundang hutang luar negeri ke Indonesia
Sampai riba hutang itu menjerat leher anak cucu kita sampai akhir masa
Soeharto membuka pintu-pintu asing untuk menguasai sumberdaya alam kita
Sampai akhirnya tambang, hutan dan laut kita tergadaikan hampir seluruhnya
Soeharto melarang orang bicara tentang Islam yang mengatur negara
Padahal tiada islam tanpa syariat, dan takkan tegak syariat tanpa negara.
Saudaraku, kini Soeharto tua telah tiada
Tapi kerinduan bangsa ini akan figur seperti Soeharto masih membara
Jalanan ditutup untuk konvoi para pengunjuk duka cita
Para pejabat berduyun menuju makam yang dibangun seperti istana
Yang para syuhada, khalifah dan Nabi pun tak akan pernah merasakannya
Karena itu hanya imitasi dari adat Yahudi, Nasara dan penyembah berhala
Tak tahu, berapa milyar uang milik rakyat yang tersita.
Saudaraku, bolehlah mengambil ibrah atas segala fenomena
Tapi marilah kau pegang Qur’an dan Sunnah, bila tak ingin hidup ini sia-sia
Soeharto yang pernah amat berkuasa itu kini telah menghadap Tuhannya
Dan dia hanya akan ditemani oleh amal-amalnya
Tak ada yang lain yang menemaninya, baik pengawal atau menterinya yang setia
maupun konon rekening milyaran Dollar di bank Swiss yang amat rahasia
Dan Tuhan yang amat cepat dan teliti perhitungannya
tidak akan melewatkan satu noktahpun amal manusia
apalagi kalau amal ini menjadi suatu tradisi yang diikuti ratusan jutaan manusia.
(Senin, 28 Januari 2008).
Minggu, 27 Januari 2008
Tags: presiden ri, Soeharto
Leave a Reply