RAPAT
Ayo rapat ayo rapat
Di hotel mewah berbintang empat
Di sana makanannya lezat
Dan para pelayannya cantik-cantik memikat
Mari kita segera mulai rapat
Ini waktunya sudah telat
Tapi … tak usah khawatir amat
Toh kita masih menunggu para pejabat
Ini rapat apa urusannya dengan rakyat
Koq dari tadi muter-muter tidak terpusat
Tapi ya apa boleh buat
Anggaran ini harus keluar secepat kilat
Aduh-aduh ini rapat
Pembicaraannya mulai hangat
Tapi jawab masalah mana sempat
Inginnya semua diselesaikan secara adat
Oh kasihan kau anak-anak melarat
Negerimu kaya tapi diurus orang-orang jahat
yang diarahkan orang-orang sesat
didukung para ahli maksiat
dan dibiarkan oleh mereka yang berpikir lambat
sekalipun pendidikannya hebat-hebat
tubuhnya kuat-kuat
dan kumisnya amat lebat
Agama yang mereka praktekkan baru sebatas sholat
Itupun juga kalau ingat
Tapi untuk persoalan dunia mereka tidak taat
Pada Tuhan Yang Maha Melihat
Seakan-akan malaikat tidak mencatat
Apa saja, yang baik maupun yang bejat
Oh Tuhan Yang Segalanya Maha Dahsyat
Apakah ini rahasia Kau turunkan segala azab dan laknat
Juga bencana yang sekonyong-konyong membuat kami kiamat
Agar kami semua segera bertobat
Sebelum sekarat
Segera bertobat …
Bertobat …
Ayo rapat ayo rapat
Kepada Sang Pemilik Cinta mari kita mendekat
Rapatkan barisan tegakkan syariat
Baru nanti Tuhan curahkan rahmat
© 2006-07-25, idenya muncul begitu saja saat rapat di Hotel Le Meridien, namun disempurnakan selama hampir satu bulan … serta mendapat “masukan” dari banyak pihak yang merasa “tersentuh”.
Tags: puisi, puisi fahmiamhar
Leave a Reply